GOAL
CAPHTER
: Perjalanan pertama Leed di Krata
Genre :
Fantasy, Adventure
Flashback
:
Cerita
ini melanjutkan dari Chapter “Kelemahan dan Leed”. Pada saat itu Leed sedang
mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanannya sesuai pesan terakhir dari Almarhumah
neneknya.Untuk mencari kebenaran tentang Goal. Agar tidak penasaran tentang bagaimana
ceritany???? Mari kita simak kelanjutan cerita Goal di Chapter “Perjalanan
Pertama Leed” berikut.
Orang yang baik
Leed pun telah
melakukan perjalan dan meninggalkan rumah hingga sampai di kota Krata. Dia
mencoba untuk mencari tau tentang informasi Goal disana. Dengan wajah polosnya Leed sangat terkejut
dengan suasana kota Krata. Maklum sebelumnya Leed yang tinggal di desa dengan
penuh pepohonan dan hewan. Sekarang dia di kota yang penuh dengan suara brisik
kendaraan besar dan gedung-gedung menjulang tinggi. “Suasananya di kota
ternyata berbeda dengan suasana di desa Panjer” gumam Leed dalam hati. Setelah
berkeliling kota Leed merasa kecapean sehingga untuk memutuskan istirahat
dibawah pohon besar. “Selamat sore mz saya mau numpang duduk di samping mznya”
Leed meminta ijin pada orang yang duluan duduk di bawah pohon besar. “Iya
silakan duduk aja” Jawab orang asing itu.“Mas….. “ panggilan dari orang asing
tersebut. “Iya mas…. Ada apa y???” Leed menjawab panggilan dari Orang asing
itu. “Mas ini baru ya di kota Krata ini?” Tanya dari orang asing. “Iya mas saya
baru di kota Krata. Saya dari desa ingin mencari informasi tentang Goal” jawab
Leed. Tak lama kemudian Orang asing itu tertawa keras hingga banyak orang yang
melihat kea rah mereka. Leed terheran “Kenapa ketawa mas?”. “Goal????
Haaaaaaaaa…..” Orang asing itu selalu tertawa keras hingga Leed mejadi malu dan
heran. Setelah itu orang asing itu diam dan kembali fokus dengan buku bacaanya.
Setelah lama
beristirahat di bawah pohon besar leed mencoba untuk melanjutkan perjalanannya
dengan rasa kesal sama orang asing yang aneh. Sebelum leed pergi tiba-tiba
orang asing itu memeberikan bukunya yang dari tadi di bacanya. “Buku apa itu???
Saya tidak tertarik untuk membacanya…” Jawaban Leed dengan rasa kesalnya.
“Kenapa kamu marah??? Apa kamu masih kesal karena aku menertawakan mu???” Jawab
Orang asing itu ingin menjelaskan kebenarannya. Ternyata orang asing itu
tertawa karena dia sedang membaca Book Legenda Goal. Di buku itu berisi tentang
tempat-tempat khayalan dan penuh dengan fantasy. “Dengar kamu ingin mencari
goal aku jadi tertawa” kata Orang asing aneh itu. “Dari tadi kita sudah duduk
bersama di bawah pohon besar tetapi kita belum berkenalan, Nama ku Raidan…
Salam Kenal” sambil menjulurkan tangan ingin bersalaman dengan Leed. “Iya
betul… Saya Leed, Leed dari desa Panjer” jawab Leed. Tak terasa waktu sudah
mulai malam Leed harus melanjutkan perjalanan dan mencari penginapan untuk istirahat.
Dia melakukan perjalanan ini tanpa dengan rencana dan apalagi leed tidak
mempunyai saudara di kota krata. Jadi harus cepat-cepat mencari penginapan.
“Raidan… aku harus melanjutkan perjalanan ku” Leed berpamitan dengan Raidan.
“Mau kemana kamu leed hari sudah mulai malam? Percuma saja kamu mencari Goal”
Raidan mencoba menghentikan Leed yang sedang buru-buru ingin melanjutkan
perjalanannya. Tetapi tetap saja Leed ingin tetap melanjutkan perjalanannya dan
mencari penginapan untuk tempat istirahat. “Kalo gitu ayo kerumah saya, kamu
belum menemukan penginapan kan?” ajakan Raidan kepada leed untuk menginap di
rumahnya. “Benar Raidan, saya boleh menginap di rumah kamu?” Leed tertarik
dengan ajakan radian. Akhirnya Leed menerima ajakan dari Raidan. Dan leed tinggal
di rumah radian.” Iya benar kebetulan q mempunyai rumah ya cukup buat kita
berdua” Jawab dari Raidan.
Raidan adalah orang
baik, dia juga seorang yang hidupnya berkecukupan. “Ternyata rumah kamu itu
Toko roti ya Raidan?” Tanya leed kepada Raidan. “Iya benar Leed… Aku hidup
sambil berjualan roti, ayo masuk!!!!! Anggap rumah sendiri y” Ajakan dari
Raidan. Raidan tinggal dengan kakaknya yang bernama Dani. Mereka juga sama
nasibnya dengan Leed tidak mempunya Orang tua. Kedua orang tua mereka meninggal
karena tragedi pembunuhan. Pada waktu itu mereka masih kecil dan karena kedua
orang tuanya mereka bisa selamat dari kejaran pembunuh. Tetapi Dani dan Raidan
hidup dengan penuh jerih payah hingga mereka berhasil memiliki toko roti
ssampai sekarang. Setelah Leed berkenalan dengan kakak Raidan dan ditunjukan
kamarnya. Leed pun langsung bergegas untuk membersihkan diri kemudian tidur.
Orang yang misterius
Sepagi harinya Raidan
dan Leed membahas tentang perjalanan mencari Goal. Ternyata Raidan dulu ketika
kecil pernah mendengarkan seseorang menceritakan tentang keberadaan Goal itu. Tetapi
anehnya dia tidak bisa mengingat siapa nama orang itu sendiri. “Kamu sedang
mencari tau tentang Goal ya Leed?” Kakak Raidan tiba-tiba menyaut pembacaraan
kita. “Kak Dani” mereka terkejut melihat kak dani dengan tiba datang. “Iya saya
sedang mencari tau tentang informasi Goal, karena nenek saya memberitahukan
kalo Goal itu bisa memberitahukan siapa Aku sebenarnya” Jawab dari Leed. Kak
Dani menjelaskan dengan rinci. Bahwa mereka pernah ditolong oleh seseorang yang
misterius. Orang itu menyelamatkan hidup kita (Dani dan Raidan) dari
keterpurukan karena terlantar senddirian waktu masih kecil. Itu masa yang kelam
bagi kita, hidup berdua tanpa uang dan makanan. Kita satu bulan menyambung
hidup dari hasil mencuri. Hingga tiba orang misterius itu datang menemukan
persembunyian kita berdua. Karena sebelumnya tidak ada yang tahu tentang tempat
itu. Tetapi orang itu dengan sekejap menemukannya. Aku dan Raidan sontak
langsung melarikan diri karena mungkin dia akan menangkap kita. Sambil berlari
aku melihatnya dia tetap berdiri di tempat tidak mengejar kami, aku lihat dia
mengambil roti curian yang kami sempat tinggalkan di bongkahan batu.
Kita mencoba berlari
sekencang mungkin tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Setelah merasa sudah jauh
aku lihat ternyata kita sudah berada di tengah-tengah hutan. Raidan yang waktu
itu masih ketakutan. Kami terus menusuri hutan sambil mencari jalan keluar dari
hutan. Tiba-tiba kami melihat cahaya yang sangat terang di balik rerimbunan
pepohonan. Cahaya itu membuat kami penasaran dan kami memutuskan untuk menuju ke
arah cahaya tersebut. Sesampainya kita terpesona dengan fenoma yang sangat
fantastis. Sekumpulan bunga berterbangan dengan cahaya yang begitu indah sambil
berputar melingkar. Seakan bunga itu sedang mengitari sesuatu di tengahnya. “Berhenti”
suara seseorang dari arah bunga yang berterbangan. Tiba-tiba bunga itu meledak dan
menyebar ke berbagai arah. Setelah ledakan itu dengan cahaya yang menyilaukan
tiba-tiba kami melihat padang bunga yang sangat indah. Dari arah tengah padang
bunga seseorang menghampiri kita. Ternyata dia adalah seorang sorcerer yang
banyak di bicarakan orang di kota. Dia memberikan roti kami yang tadi dia
ambil. “Kamu meninggalkan roti kamu” Sambil tersenyum dia menyodorkan rotinya ke
arah Raidan.
Setelah kejadian itu
kita berdua mengikuti perjalanan dengan sorcierer. Kami berjalan dari tempat
kelahiran kita yaitu kota metro hingga sampai ke kota Krata. “Lalu apa
hubungannya Goal dengan cerita kalian bertemu dengan seorang Sorcierer kak Dani?”
Saut dari Leed memutus cerita dari kak Dani. “Ada hubungannya Leed, dia
menceritakan tentang Goal yang sedang kamu cari itu” jawab dari Raidan.
Bersambung ke chapter selanjutnya…….
Comments
Post a Comment