Skip to main content

CINTA YANG TERTULIS DALAM HATI

16 Desember 2016
Romance

Cerita ini menceritkaan tentang percintaan seorang lelaki yang mencintai seoarang wanita. Laki-laki itu bernama adit dan wanita yang dicintai adit bernama Wina. Mereka dipertemukan pada saat memasuki sekolah MAN 2. Moment-moment cinta itu membuat Adit menjadi merasa Cintanya tertulis didalam Hati...

         Dihari Senin, dimana hari itu adalah kegiatan upacara penyambutan bagi para siswa baru di Sekolah MAN 2. Semua siswa dikumpulkan di lapangan dan wajib untuk mengikuti upacara penyambutan. Pak Kepala Sekolah menaiki panggung dan memberikan sambutan untuk para siswa baru yang telah menjadi siswa dan siswi di Sekolah MAN 2. Setelah Bapak kepala sekolah selesai memberi sambutan dilanjutkan oleh ketua OSIS MAN 2. Ketua OSIS itu bernama Yudi, dia akan menjelaskan tentang para siswa baru harus mengikuti kegiatan moss dan menjelaskan perlengkapan yang harus dibawa ketika kegiatan moss berlangsung. Kegiatan Moss pun dimulai dengan sangat menyebalkan bagi para siswa baru, maklum siswa dan siswi baru dijadikan pesuruh oleh kaka OSIS. Saat moss berlangsung kita disuruh  merangkak, menyanyi didepan umum, push up, dll. Apalagi kalau siswi baru, kebanyakan kaka OSIS akan mencari cewek yang cantik-cantik dan alhasil modusnya minta nomer Hpnya.
      Satu minggu kegiatan moss pun telah selesai. Dihari Minggu Aku menyiapkan semua perlengkapan sekolah dan tentunya istirahat karena badan-badanku sakit semua. Mungkin dikarenakan efect dari kegiatan moss kemaren.
         Di hari Senin Aku berangkat sekolah dan seperti biasanay kegiatan hari senin di pagi hari. Siswa siswi harus mengikuti Apel harian. Tetapi disaat apel berlangsung entah kenapa badanku merasa lesu. Mungkin istirahat dihari minggu kemaren masih belum cukup. Jadi kuputuskan untuk memanggil kaka PMR yang sedang berpiket untuk mengantarkanku ke UKS. Diwaktu bersamaan wanita dirombongan kelas lain ada yang pingsan, dengan sigap kakak PMR mengantisisasinya. Maklum MAN 2 terkenal dengan Organisasi PMR (Palang Merah Remaja) dan DAP (Dewan Ambalan Pramuka) nya. Kami berduapun dibawa ke UKS dan diberikan beberapa vitamin dan air putih, setelah itu disuruh kita beristirahat. Setelah merasa baikan sejenak aku menjadi teringat dengan wanita yang pingsan di saat apel berlangsung. Aku mencoba membuka dan melihat wanita tersebut. Ternyata dia seangkatan denganku soalnya dia masih menggunakan baju putih belum terdapat atribut klasnya jadi itu membuatku yakin bahwa dia seangkatan denganku. Akupun memberanikan diri mendekatinya ternyata dia cantik juga pada saat tidur, rambutnya panjang, hidungnya mancung, dan tingginya sekitar 160cm. Ideal untuk wanita seumuran SMA. Tak sadar kakak kelas membuka tirai kamar itu membuatku kaget. Kakak kelas menyuruhku kembali ketempatku dengan nada suara yang keras. Agak tidak enak juga dengan kaka kelas dan sedikit malu juga. Aku kembali tidur dan membayangkan wanita tadi, hatiku pun mulai bersenandung dengan cepatnya. Entah kenapa aku jadi suka senyam senyum sendiri ketika mengingatnya. Dan itu terjadi setelah aku melihatnya di UKS.
        Mulai saat itu lah aku menjadi sangat penasaran dengan wanita cantik itu ingin sekali ku mengetahui siapa namanya dan kelasnya. Tak tersadarkan beberapa bulan telah berlalu walaupun aku masih penasaran dengan dirinya. Oh ya disuatu ketika, aku pernah melihat wanita itu diseberang lapangan. Waktu itu sedang istirahat dan aku sedang menuju ke masjid. Ditengah jalan aku melihat wanita cantik itu sedang bercanda gurau dengan temannya. Sejenak aku ingin menghampirinya tetapi solat dhuhur sudah akan dimulai dan aku harus bergegas  untuk melaksanakan solat duhur terlebih dahulu kemudian menemuinya. Tapi setelah selesai solat aku lihat ditempat tadi wanita itu telah pergi. Kemungkinan dia sudah kembali ke kelasnya.
           Beberapa bulanpun berlalu dan nasib buruknya satu semester aku belum menemukan wanita itu. Lebih sialnya lagi identitas dirinyapun aku belum mengetahuinya. Hingga tibalah ujian semester telah datang, untung saja seminggu sebelum ujian semesteran aku sudah menyiapkan diri untuk melaksanakan ujian tersebut. Buatku Ujian semester telah selesai dan  itu berjalan lancar walaupun hasilnya dibilang bisa memuaskan. He....
          Setelah ujian semester inilah yang aku tunggu-tunggu yaitu kegiatan clasmeeting. Semua siswa-siswi dari kelas satu sampai kelas tiga diperbolehkan mengikuti kegiatan class meeting tersebut. Aku mewakili kelas di pertandingan Basket Putra. Dan mulailah pertandingan yang ku tunggu. Lawan pertamaku sangat tangguh yaitu kelas X 12. Mereka mempunyai siswa alumni dari SMP yang terkenal dengan basketnya, itu membuat pengaruh yang besar untuk timnya. Timku telah tertinggal 8 poin dengan skor team kelas X 3 adalah  12 dan team kelas X 12 adalah 20. Tetapi dengan semangat timku bisa menyamakan kedudukan di ronde kedua dengang skor 28:28. Mulai saat itu semua tim bermain dengan tempo yang lambat. Itu dikarenakan mereka berhati-agar tidak kemasukan skor lagi dari tim musuh. Tetapi ada kesempatan emas untuk team kelas X 3 yaitu bola yang di pegang oleh point guard X 12 lepas dan diambil oleh rekan teamku. Dengan sigap aku berlari untuk membantunya. Lalu temanku megoper kearahku. “Shout” dan bola masuk ke ring membuat skor menjadi 30 untuk kelas X 12 dan 32 utnuk kelas X 3. Timku telah mengalahkan kelas X 12. Pertandingan kedua melawan kelas XI 5. Pertandingan itu berakhir dengan skor 25 untuk kelas XI IPS 5 dan skor 36 untuk skor kelas X 3. Timku terus memenangkan pertandingan hingga menuju ke babak final yaitu kelas X 3 melawan kelas XII IPA 1.  Pertandingan final sangat seru point demi point saling menyalip. Skor pada ronde pertama yaitu 21 utnuk kelas XII IPA 1 dan skor 20 untuk kelas X 3. Kami smepta tertinggal satu angka tetapi dironde kedua kelas X 3 sempat mengembalikan keunggulan dengan skor 26 untuk kelas XII IPA 1 dan 28 untuk kelas X 3. Dan hampir kelas XII IPA 1 bisa membalikan keunggulan tapi keunggulan itu dengan cepat diatasi oleh team kelas X 3 hingga samapi peluit akhir dibunyikan. Skor 33 untuk kelas XII IPA 1 dan 35 untuk kelas X 3. Semua Kelas X 3 berteriak menggema di lapangan man 2. Setelah class meeting selesai dengan cepat cerita tentang kemanagan basket X 3 menyebar luas ke seluruh sekolah. Disaat itu lah kelas X 3 terkenal dengan basketnya.  
          Disuatu ketika ada cewek yang mendatangi kelasku dan ingin bertemu denganku yang ingin memebrikan sepucuk surat cinta. Secara sepontan satu kelas menyorakiku dengan kata “cie-cie surat cinta ya dit?”. Aku menanggapinya dengan senyuman saja. Isi surat tersebut...
 “ Dear Adit
Kau hebat dalam bermain basket.............. Bolehkah kita bertemu ???  Nanti temui aku setelah pulang sekolah di depan kelas X 1....
Bye
Wina “
Surat ini membuatku penasaran akan tentang cewek yang bernama Wina. Dan kuputuskan pulang sekolah nanti akan aku temui cewek yang bernama Wina.
            Sepulang sekolah seperti perjanjian kita, Aku bergegas menemui Wina di depan kelas X 1. Tak disangka di depan kelas itu ada cewek yang waktu itu berada di UKS bersamaku. Tapi karena malu aku tetap harus fokus dengan cewek yang bernama wina. Aku bertanya ke salah satu cewek yang ada di kelas X 1. “Mau tanya mba, yang bernama wina mana ya???” aku bertanya ke salah satu siswi kelas X 1. Lalu siswi itu memasuki kelas untuk memanggil wina. “Kamu Adit ya??? “ Kata dari siswi kelas X 1 mengangetkanku. “ Iya benar, kamu Wina kan??” aku sangat terkejut, ternyata cewek yang aku cari-cari adalah Wina. Kami berbincang cukup lama sekitar satu setengah jam di depan kelas X 1. Jujur saja waktu itu aku pertama kali berbicara dengan wanita yang aku sukai. Rasanya gerogi dan senang. Akhirnya perbincangan kita menuju ke percintaan. Wina mengajakku menjadi pacarnya. Sepontan aku terkejut dengan ajakannya itu. Ingin rasanya aku menjawab “Iya” tetapi mulutku tidak bisa mengucapkan kata “Iya”.  Wina bertanya lagi “Apa kamu mau jadi pacarku dit?”. “Hmmmm gimana ya... “ Aku bingung ingin menjawab apa. Tanpa sadar HP Wina berdering dan wina mengangkat HPnya, ternyata Ibunya sudah menunggu di depan sekolah. “Bye Adit, jawbannya aku tunggu y” wina pergi sambil berlari menuju ke depan sekolah. Setelah wina pergi aku menyalahkan diri sendiri kenapa tidak aku jawab tadi iya aja ya. Itu semua mebuat aku frustasi. Hingga aku tak bisa tidur karena kejadian tadi sore bersama wina. Aku memutuskan besok untuk menemuinya lagi dan mengungkapkan rasa cinta yang ada dihatiku ini.
            Hari yang aku tunggu tiba, sepulang sekolah aku berniat menemui wina di depan kelasnya. Tetapi sayang sekali waktu itu ada kakak kelas yang sedang bersama wina. Kakak kelas itu bernama Rian kelas XII IPA 1. Aku mengenal sekali karena Rian adalah pemain basket yang hebat di MAN 2. Kita juga pernah bertemu waktu class meeting pertandingan basket semesteran kemaren. Aku lihat mereka tampak sudah jadian. Dalam hatiku terpikir “apa mereka sudah jadian, mereka tampak mesra sekali”. Dan mulai hatiku merasa sakit dan cemburu ketika Rian bersama wina. Rencanaku semua gagal. Semua rencanaku telah hilang dan rasanya aku ingin pulang kerumah saja. Hari itu merupakan hari terakhir aku melihat wina. Tapi walaupun aku da wina tak pernah bertemu, hatiku tetap sakit dan berdetak kencang seakan ingin mengetahui keadaan wina. Pikirku mungkin ini yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan.
            Hari-hari telah berlalu, bahkan aku mulai naik kelas dua yaitu kelas XI IPS 5. Di kelas dua pun aku masih merasa aku sangat rindu dengan wina.  Aku mencoba dengan berbagai cara agar bisa move on dari wina, tetapi tetap saja sulit bagiku melupakannya. Ku coba dengan menyibukan diri dan di kelas dua aku sibukan dengan kegiatan OSIS dan DAP hingga aku naik kelas XII. Selama itu aku hanya seklai bertemu dengan Wina yaitu pada saat Ujian Nasional Kelas XII. Kita bertemu karena disuatu sebelum UN berlangsung dia memberikan sepucuk surat. Pertama kali baca surat itu aku tidak percaya dia akan memberiku sepucuk surat buatku. Aku memulai mebacanya. Lagi-lagi dia ingin bertemu denganku. Tetapi aku abaikan saja karena aku masih merasa kesal karena dia berpacaran dengan Rian. Aku kirim balik surat untuk wina.
Dear Wina,
Aku tidak bisa menemuimu, aku ingin fokus dengan Ujian Nasional... Kalau kita ingin bertemu, maka bertemulah setelah Ujian Nasional selesai... -_-
Bye Adit.
Aku mengirimkan surat itu dikarenakan aku ingin fokus dengan UN dan juga aku dengan cintaku yang tertulis dalam hati ini.
Jalan Adit dengan WIna
            Ujian Nasional telah dimulai semua siswa dan siswi kelas XII mengikuti ujian tersebut. Suasana sekolah menjadi hening dalam seminggu ini. Kelas X dan XI diliburkan dikarenakan agar tidak mengganggu proses Ujian berlangsung. Setelah UN selesai semua siswa dan siswi kelas XII merasa lega setelah masa tegang yang berlangsung waktu ujian telah selesai. Sekarang tinggal menunggu hasil dari UN tersebut. Ketika pulang sekolah wina menemuiku. Ohh ya aku teringat janji waktu sebelum ujian kalo kita akan bertemu setelah ujian selesai. Aku ajak dia pulang bersama. Aku tanya ke wina “Win.. ndak dijemput oleh orang tua kamu?”. Wina menjawab “ Tidak dit, mereka lagi diluar kota”. Sambil berjalan menuju pulang. “Rumah kamu dimana?” tanyaku. Ternayata rumah Wina cukup jauh juga. Aku ajak dia bermain dulu ke rumahku. Dia pun mau main ke rumahku. Diperjalanan pulang turun hujan dan kita memutusakan untuk berhenti di sebuah kedai mie ayam di pinngir jalan. Selama perjalanan wina tidak pernah mencoba bertanya kepadaku. Aku mulai membuka pertanyaan dengan berbicara “ Bagaimana hubunganmu dengan Rian win?” dengan berat hati aku bertanya. “Rian??? Ohh kakak kelas kit... Rian adalah saudaraku, kenapa dit?” jawab wina. Sejenak aku berpikir dan hampir tersedak dengan mie ayam. Entah kenapa tiba-tiba tertawa dan di akhiri dengan senyum yang sangat manis. “Kenapa waktu itu kamu pergi dit... saat Aku dengan Rian?” Wina bertanya lagi. Kembali petanyaan dari wina membuatku berfikir sejenak untuk merenungkan bahwa semua yang terjadi ini salah paham. “Aku pikir kamu dan Rian jadian” Adit menjawab pertanyaan dari Rina. Kemudian wina pun tersenyum, mungkin dia menyadari kalau aku juga ingin mengungkapkan isi hatinya kepada wina pada saat itu. Tetapi dia mengira kalau Wina berpacaran dengan rian. Akhirnya Aku mengungkapkan isi hatiku pada saat itu. Wina pun menerimaku dan kami memulai berhubungan dengan baik-baik saja. Dan cinta ini akan akan pertahankan sampai di saat menuju pelaminan... Tamat
              




Comments