Skip to main content

GOAL CAPHTER : Leed dan Kelemahan

CAPHTER : Leed dan Kelemahan

Genre : Fantasy, Adventure

            Kronologi :

Di desa yang terpencil yang bernama desa panjer, tinggallah seorang anak yang yatim. Dia bernama Leed dan tinggal bersama neneknya di desa panjer. Sedangkan Ayahnya sedang pergi untuk berkelana mencari Goal di ujung dunia. Goal itu sendiri masih misterius keberadaannya. Tetapi Ayah Leed membulatkan tekad hidupnya untuk mencari goal dan menunjukannya kepada dunia bahwa goal itu benar keberadaanya. Konon goal itu bisa mewujudkan apa saja yang diinginkannya jika ada yang berhasil menemukannya. Sehingga para ilmuan dan petualang banyak yang mengincar goal. Walaupun Goal itu misterius dan mitos dalam kalangan masyarakat masa petualang yaitu masa para peneliti dan petualang meraja lela. Berikut menceritakan petualangan Leed untuk mendapatkan Goal.

             Pada suatu ketika lahirlah seorang anak laki-laki, dia dilahirkan dengan cara tanpa bantuan medis. Itu dikarenakan sang ibu tidak mempunyai biaya. Ibu itu pun meninggal karena kehabisan tenaga untuk melahirkan anaknya. Dan sekarang sang anak diasuh oleh neneknya. Neneknya memberi nama Leed. Dia diasuh dengan kasih sayang oleh neneknya. Tetapi sangat disayangkan walaupun Leed terlihat begitu ceria, sang nenek sangat mencemaskan cucunya itu. Kecemasan sang nenek benar. Pada suatu ketika Leed yang berumur 5th sedang duduk dibangku belakang. Nenek mencoba memanggilnya Leed untuk makan siang, tetapi dia mengacuhkan panggilan neneknya, dugaan nenek bahwa Leed kurang dalam pendengaran dan  juga kurang dalam penglihatannya. Leed banyak kelemahannya dalam pendengaran dan Buta. Tetapi dikelemahan pasti ada kemampuan yang istimewa. Dia hidup mengandalkan dengan panca indra tubuhnya. Leed bisa mendeteksi barang, benda, bahkan angin yang ada di sekitarnya menggunakan anggota tubuhnya. Walaupun dia buta dan pendengarannya kurang, dia masih dapat berjalan seperti orang normal pada umumnya. Orang-orang masyarakat panjer pasti tidak percaya kalau Leed buta.

            Setiap hari Leed bermain dengan teman-temannya yang ada di desanya. Tiba suatu ketika Leed dan temannya pergi untuk memancing di danau Toba yang berada di tengah pulau Panjer. Danaunya luas dan sangat indah banyak pepohonan di sekitar danau Toba. Ketika Leed asik memancing dengan temannya tiba-tiba datang angin misterius menuju ke arah mereka.”Wuzzzz...” Suara angin dengan tiba-tiba menghampiri Leed dan teman-temannya. Anehnya ditengah-tengah angin berhembus kencang Leed merasa dia mendengarkan suara seperti seseorang sedang menyayi dari arah pepohonan yang terlihat sangat besar. Di campur lagi suara ombak dari danau yang seperti pusaran air yang besar. Setelah cukup lama suasana kembali normal lagi. “Udi.. di waktu angin tadi datang, kamu dengar orang bernyanyi??” Leed sambil heran bertanya ke Udi. “Tidak mungkin Leed, siapa yang bisa dengar lagu pada saat angin kencang seperti itu” Jawab udi sambil dalam suana kaget dengan apa yang terjadi. Dengan membawa ikan tangkapannya mereka langsung pulang menuju ke rumah masing-masing. Sesampainya dirumah Leed masih terbayang dengan kejadian tadi siang di danau. Dia mencoba melupakan kejadian itu dan mulai memasak ikan hasil tangkapannya . “Enak ikannya... Besok kamu tangkap yang banyak ya Leed” Kata nenek sambil menikmati ikan tangkapan Leed. “Iiiiyaaaa nek..” Jawab Leed sambil bergetar.

            Sekarang Leed sudah berumur 10 tahun, tetapi kondisi nenek mulai memprihatinkan. Dia yang masih kecil harus merawat nenek sendirian. Pada suatu ketika Leed teringat dengan kejadian yang mengerikan pada saat Leed sedang memancing denga temannya. Kejadian itu Leed ceritakan ke neneknya. “Nek aku pernah mendengar suara  aneh seperti  danau, pohon, dan angin berbicara aku sangat takut waktu itu” Cerita Leed ke neneknya kejadian aneh saat memancing. “Ohhh.... Terus apa yang terjadi dengan kamu?” Jawab nenek dengan nada yang pelan. Leed aneh kenapa nenek tidak terkejut dengan pertanyaanku??.. “Apa nenek tau maksud dari itu semua?” Leed bertanya kembali ke neneknya. Dengan perasaan ingin tahu Leed, akhirnya nenek menjawab pertanyaannya Leed. “ Semua yang kamu dengar disaat kamu sedang memancing adalah Lagu Alam ” Jawab nenek. “Lagu Alam nek??? Apa itu nek??? “ Leed sambung bertanya lagi. “ Lagu alam adlah dimana semua pepohona, angin, dan Air pun ikut membuat suara dengan senandung yang indah… Lagu Alam menunjukan jalan untuk menuju ke Goal” Sambil tersenyum nenek menjawabnya. Setelah itu nenek pun tidur dengan nyenyak sekali. Leed yang masih kecil menganggap itu semua hanya sebuah kejadian biasa, mungkin karena nenek menganggap kejadian itu tidak seserius seperti yang Leed bayangkan sebelumnya.  

Bebereapa hari telah berlalu dan nenek Leed telah menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelum nenek meninggal. Dia memeberikan pesan ke Leed agar pergi untuk berpetualang mencari Goal. “Tetapi Goal itu hanya sebuah mitos nek?” Kata Leed. “Lakukan aja yang nenek bilang, kamu akan mengerti maksud nenek!!!” Suara nenek terdengar lirih. Dan disaat pesan terakhir itu nenek  menghembuskan nafas terakhirnya. Leed pun sekarang tinggal sebatang kara, nenek dan ibunya sudah meninggal. Ayahnya yang berkelana hanya mementingkan hidupnya di suatu tempat dari pada ingin bersama keluarganya. Leed berpikir kenapa Ayah hidup begitu ya, apa dia tidak saying sama keluarganya?. Setelah Leed merenungkan semua kejadian yang dialaminya. Dia mencoba untuk melakukan pesan terakhir dari neneknya “Mungkin jawabanya ada di Goal?” Leed bergumam. Dia pun langsung mempersiapkan barang-barang yang akan dibawanya dalam perjalanan. Cerita berlanjut ke chapter selanjutnya…

 

           

            

Comments